Saturday, January 17, 2015

Enam

Aku mungkin binatang,
Yang diberi akal,
Untuk merasa,
Tentang ludah dan kencing dunia.
Tentang kompleksnya dan rigitnya fakta terprogram. 
Undang-undang demokrasi yang dimonopoli, digoncang racis dan alkohol cap kroni,
Dibenci dan perlu dibasmi.
Seolah dirantai bertuan hilang kemerdekaan yang telah berjuta nyawa ditumpahkan. 
Dan sementara bendahara sedang lena tidurnya bersama gundik kelas atasan berbibir munggil,
Kita dikerah mengonggong tulang senjatanya,
Demi raja yang tiada siapa rakyatnya. 
Keji yang tiada batasan, kapitalis bangsat tak punya perasaan. 

Engkau, tuhan berkepala syaitan. 

No comments: