Matanya terus, senyumnya cantik.
Lalu terus ditanyakan tentang perasaan,
atas himpunan-himpunan syurga yang sepenuhnya kejutan.
Dan ya, ketika itu mulut ini tergamam.
Jujurnya venus, aku tersentuh dengan jiwamu.
Terlalu mendalam,
menekan-nekan di tengah dada yang selalunya penuh dengan mendung-mendung legap.
Terima kasih venus, untuk bahagia yang pastinya absurd untuk putus.
Lampau,sekarang, dan hadapan,
aku pilih untuk bernyawa. terus hingga bila-bila.
No comments:
Post a Comment